Selasa, 06 November 2012

Hubungan Motivasi, Komunikasi, Konflik, Kepemimpinan, dan Pengembangan Karier terhadap Kinerja Pegawai



Hubungan Motivasi, Komunikasi, konflik, Kepemimpinan, dan Pengembangan Karier terhadap Kinerja Pegawai.


logo_gunadarma.jpg


Disusun oleh:
Nama   : Mettasari Kusuma
NPM   : 14111445
Kelas   : 2KA38





UNIVERSITAS GUNADARMA
                                                          PTA 2012/2013




                                                    Kata Pengantar



            Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya bisa mengerjakan tugas dari mata kuliah Teori Organisasi Umum 1 dengan judul makalah Hubungan Motivasi, Komunikasi, Konflik, Kepemimpinan, dan Pengembangan Karier terhadap Kinerja Pegawai.
            Makalah Hubungan Motivasi, Komunikasi, Konflik, Kepemimpinan, dan Pengembangan Karier terhadap Kinerja Pegawai ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Organisasi Umum 1 yang di berikan kepada saya.
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada orang tua, teman-teman, dan dosen pembimbing mata kuliah Teori Organisasi Umum 1, yaitu Ibu Christera Kuswahyu Indira yang telah membantu dan memotivasi saya dalam mengerjakan tugas ini.
Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca yang membaca makalah ini. Dan saya memohon maaf kepada para pembaca jika ada kesalahan dalam pembuatan makalah ini.


                                                                                                            Bekasi, 1 November 2012


                                                                                                 Penulis


DAFTAR ISI


Kata Pengantar ..................................................................................................................... 1
Daftar Isi .............................................................................................................................. 2
BAB I
Pendahuluan ......................................................................................................................... 3-4
BAB II
Pembahasan .......................................................................................................................... 5
BAB III
Penutupan ............................................................................................................................. 6


BAB I
PENDAHULUAN

1.        Motivasi
Pengertian motivasi menurut Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan) bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu:
a.       Kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti: rasa lapar, haus, istirahat dan sex.
b.      Kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual.
c.       Kebutuhan akan kasih sayang (love needs).
d.      Kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status.
e.       aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.

2.        Komunikasi
Pengertian komunikasi menurut Himstreet dan Baty adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyak-sinyal, maupun perilaku atau tindakan.

3.        Konflik
Pengertian konflik menurut Stoner dan Freeman (1989:392) adalah membagi pandangan menjadi dua bagian, yaitu pandangan tradisional (Old view) dan pandangan modern (Current View):
a.       Pandangan tradisional. Pandangan tradisional menganggap bahwa konflik dapat dihindari. Hal ini disebabkan konflik dapat mengacaukan organisasi dan mencegah pencapaian tujuan yang optimal. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan yang optimal, konflik harus dihilangkan. Konflik biasanya disebabkan oleh kesalahan manajer dalam merancang dan memimpin organisasi. Dikarenakan kesalahan ini, manajer sebagai pihak manajemen bertugas meminimalisasikan konflik.
b.      Pandangan modern. Konflik tidak dapat dihindari. Hal ini disebabkan banyak faktor, antara lain struktur organisasi, perbedaan tujuan, persepsi, nilai – nilai, dan sebagainya. Konflik dapat mengurangi kinerja organisasi dalam berbagai tingkatan. Jika terjadi konflik, manajer sebagai pihak manajemen bertugas mengelola konflik sehingga tercipta kinerja yang optimal untuk mencapai tujuan bersama.

4.        Kepemimpinan
Pengertian kepemimpinan menurut Drath dan Paulus adalah merupakan proses membangun rasa atas apa yang dilakukan bersama sedemikian rupa sehingga orang-orang memahami apa yang dilakukan dan bertanggungjawab.

5.        Pengembangan Karier
Pengertian pengembangan karier menurut T. Hani Handoko adalah merupakan peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karir.


BAB II
PEMBAHASAN

1.        Motivasi
Motivasi merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari, agar dapat mencapai tujuan. Dengan adanya motivasi, kita bisa mengembangkan potensi agar dapat menjadi suatu tujuan yang bagus.

2.        Komunikasi
Komunikasi adalah pertukaran suatu informasi dari yang satu ke yang lainnya agar satu dengan yang laiinnya mendapat informasi yang tepat dengan menggunakan media-media yang ada.

3.        Konflik
Menurut saya, konflik adalah suatu masalah yang timbul dari suatu organisasi maupun dilingkungan sekitar. Dengan adanya konflik pada suatu organisasi dapat mengurangi kerjasama atau kinerja kerja antar anggotanya. Oleh karena itu, konflik harus diminimalisirkan agar tidak mengurangi kinerja kerja antar anggota dalam suatu organisasi.

4.        Kepemimpinan
Menurut saya, kepemimpinan adalah suatu sifat yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin agar dapat memimpin organisasinya dengan baik. Seorang pemimpin haruslah mempunyai kewibawaan, kebijaksanaan, dan tanggungjawab dalam memimpin organisasinya, agar anggota-anggotanya dapat bekerja dengan baik.

5.        Pengembangan Karier
Pengembangan karier adalah mengembangkan rencana-rencana karier yang kita buat untuk mencapai tujuan yang baik. Mengembangkan karier dapat dilakukan dengan sikap disiplin yang baik agar karier yang kita rencanakan dapat berkembang dengan baik.


BAB III
PENUTUPAN

1.        Kesimpulan
Jadi Hubungan Motivasi, Komunikasi, Konflik, Kepemimpinan, dan Pengembangan Karier terhadap Kinerja Pegawai sangatlah berpengaruh untuk pegawai, karena dengan tidak adanya motivasi pegawai tidak mempunya tujuannya. Dengan  adanya komunikasi yang baik antar atasan dengan pegawai dapat menciptakan hasil perkerjaan yang baik juga. Dengan adanya konflik dengan para pegawai atau dengan atasan, diharapkan dapat membuat hubungan antar atas dan pegawai menjadi saling lebih bekerjasama lagi. Dengan adanya kepemimpinan, suatu organisasi dapat berjalan dengan baik dengan adanya bantuan dari pegawai. Dan pengembangan karier untuk pegawai merupakan hal penting, karena dengan adanya pengembangan karier pegawai dapat meningkatkan kinerja kerjanya.

2.        Referensi

Selasa, 25 September 2012

Macam-Macam Organisasi dari Segi Niaga ( KARTEL )


MACAM-MACAM ORGANISASI DARI SEGI NIAGA
(KARTEL)


logo_gunadarma.jpg


Disusun oleh:
Nama   : Mettasari Kusuma
NPM   : 14111445
Kelas   : 2KA38





UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2012/2013


KARTEL


1.       Struktur Organisasi dan Skema Organisasi
a.     Functional Organization Structure
Struktur organisasi dimana pembagian divisinya berdasarkan fungsinya masing-masing. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini:
Ø  Fokus pada pembagian tugas berdasarkan fungsi bagiannya masing-masing.
Ø  Komunikasinya menggunakan bottom-top communication sehingga control atasan terhadap bawahan lebih mudah, sederhana, dan tidak berulang-ulang.
Ø  Masing-masing bagian cenderung hanya fokus pada bidang kerja masing-masing dan komunikasi antar bagian cenderung kurang terbuka.
Ø  Pergerakan dan komunikasi tiap-tiap bagian masih tersekat-sekat.
Ø  Biasanya ditemukan pada organisasi-organisasi yang memproduksi barang.

b.      Project/Divisional Organization Structure
Struktur organisasi dimana pembagian divisinya berdasarkan proyek/kegiatan yang sedang dijalankan. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini:
Ø  Fokus pada pembagian berdasarkan proyek yang sedang dikerjakan.
Ø  Masing-masing kegiatan proyek mempunyai struktur sendiri, mulai dari pemimpin proyek sampai divisi-divisinya.
Ø  Komunikasi di dalam proyek lebih terkendali dan fungsi pengawasan pemimpin proyek  terhadap proyeknya juga mudah.
Ø  Dibutuhkan lebih banyak SDA untuk masing-masing proyek.
Ø  Ada kemudahan dalam memasukkan konsultan luar (outsourcing) dalam pengerjaan proyek.
Ø  Setiap karyawan dituntut untuk mempunyai rasa tanggung jawab dan inisiatif yang tinggi.
Ø  Kurang cocok untuk organisasi yang membutuhkan banyak proses administrasi dan birokrasi.

c.       Matrix Organization Structure
Struktur organisasi gabungan dari Functional dan Projectized Structure Organization. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini:
Ø  Terdapat pembagian berdasarkan proyek/kegiatan yang sedang dijalankan.
Ø  Namun tetap menggunakan SDA dari tiap divisi yang kesemuanya secara bersama-sama menangani semua proyek.
Ø  Pemanfaatan SDA-nya efisien karena anggota mempunyai pekerjaan yang tetap walau proyek telah selesai.
Ø  Komunikasi dan sharing antar divisi lebih baik dibandingkan dengan tipe fungsional.
Ø  Ada keterlibatan stakeholder yang kuat.
Ø  Pembagian SDA harus jelas untuk setiap proyeknya, jangan sampai terjadi “rebutan SDA”.
Ø  Setiap anggota berkecimpung di setiap proyek yang ada, sehingga komunikasi mereka terhadap setiap atasannya yang notabene lebih dari satu bisa jadi membingungkan.


2.        Ciri-ciri Organisasi
a.       Kartel Kondisi / syarat
Perjanjian dalam kartel jenis ini menekankan pada syarat-syarat penyerahan barang dan pembayaran. Diluar perjanjian ini para anggota kartel bebas melakukan apa saja dalam bidangnya masing-masing.
b.      Kartel Harga
Perjanjian dalam kartel ini menekankan pada pembatasan harga jual untuk produk yang sama/sejenis. Para anggota kartel tidak diperkenankan menjual produk di bawah harga yang telah ditetapkan.
c.       Kartel produksi
Perjanjian dalam kartel ini menekankan pada pembatasan produksi masing-masing anggota, biasanya ditetapkan atas dasar jumlah tertentu atau persentase tertentu dari total produksi. Tujuan pembatasan produksi adalah mengatur jumlah produksi yang beredar di pasar sehingga harga bisa dipertahankan pada suatu tingkat tertentu.
d.      Kartel Daerah
Kartel daerah berkaitan dengan perjanjian antara para anggota kartel untuk membagi daerah pemasarannya, misalnya atas dasar wilayah tertentu atau atas dasar jenis barang (biasanya akan terjadi spesialisasi).
e.       Kartel pembagian laba
Perjanjian dalam kartel ini menyangkut cara pembagian laba untuk masing-masing anggota. Laba yang diperoleh para anggota kartel terlebih dahulu disetorkan ke kas pusat baru dibagikan kepada para anggotanya berdasarkan formula yang sudah ditetapkan bersama.


3.        Manajemen Organisasi
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Organisasi merupakan wadah dimana seseorang dapat saling berinteraksi dan komunikasi satu sama lain dalam membahas suatu masalah atau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.

Ciri-ciri Organisasi
- Adanya komponen ( atasan dan bawahan)
- Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
- Adanya tujuan
- Adanya sasaran
- Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
- Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas




4.       Contoh Kartel

Gambar diatas adalah contoh perusahaan kartel, perusahaan yang bekerjasam dengan banyak negara lain.



REFERENSI: